History of Costa Rica

Kosta Rika

Masyarakat adat pertama di Kosta Rika adalah pemburu dan pengumpul, dan ketika penakluk Spanyol tiba, Kosta Rika terbagi menjadi dua wilayah budaya yang berbeda karena lokasi geografisnya di Wilayah Perantara, antara budaya Mesoamerika dan Andes, dengan pengaruh dari kedua budaya tersebut. .

Christopher Columbus pertama kali membuang sauh di Kosta Rika pada tahun 1502 di Isla Uvita. Pasukannya mengalahkan masyarakat adat. Dia memasukkan wilayah tersebut ke dalam Kapten Jenderal Guatemala sebagai provinsi Spanyol Baru pada tahun 1524. Selama 300 tahun berikutnya, Kosta Rika menjadi koloni Spanyol. Akibatnya, kebudayaan Kosta Rika sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Spanyol. Selama periode ini, Kosta Rika masih jarang berkembang dan miskin.

Setelah Perang Kemerdekaan Meksiko (1810–1821), Kosta Rika menjadi bagian dari Kekaisaran Meksiko yang merdeka pada tahun 1821. Kosta Rika adalah bagian dari Republik Federal Amerika Tengah pada tahun 1813, sebelum memperoleh kemerdekaan penuh pada tahun 1821. Perekonomiannya mengalami kesulitan karena kurangnya hubungan dengan pemasok Eropa. Pada tahun 1856, Kosta Rika menolak pemukim Amerika untuk mengambil alih pemerintahan.

Setelah tahun 1869, Kosta Rika membentuk pemerintahan demokratis.

Setelah Perang Saudara Kosta Rika pada tahun 1948, pemerintah menyusun konstitusi baru yang menjamin hak pilih universal dan penghapusan militer. Saat ini, Kosta Rika adalah negara demokrasi yang mengandalkan teknologi dan ekowisata untuk perekonomiannya. Meskipun kemiskinan telah menurun sejak pergantian abad ke-21, permasalahan ekonomi masih tetap ada. Kosta Rika menghadapi masalah setengah pengangguran, utang luar negeri dan dalam negeri, serta defisiensi perdagangan.