DAN SAAT KITA PERGI
Catatan dan puisi otobiografi ini berisi banyak detail, deskripsi peristiwa nyata, nama orang suci, pendeta terkenal, kepala biara, rasa terima kasih kepada mereka dan kepada Tuhan Allah. Oleh karena itu, lagu-lagu tersebut memancarkan emosi halus dari kebahagiaan dan keanggunan primordial penulisnya. Untuk menghormati lagu tersebut, dalam perjalanan menuju keabadian, dengan segenap jiwanya, Sonja Ilić menulis puisi dan catatan dengan cara yang enak diminum, ringan, dan dapat dimengerti oleh pembaca, tanpa pretensi memperkenalkan pemikiran filosofis.
Sebagian besar lagunya menggunakan syair berima, sehingga syair tersebut memiliki ritme yang ringan dan berdebar-debar. Membaca pemikiran dan perasaan yang tertulis di halaman-halamannya, kita dapat menyimpulkan bahwa puisi dan tulisan tersebut ibarat mahkota ciptaan Tuhan. Kemampuan Sonja Ilić tidak hanya memahami keindahan seni Ilahi, tetapi juga meniru Penciptanya, dan menciptakannya sendiri.